الدرْسُ الأول
Huruf-huruf Arab dan Transkripsinya
Cara Membaca Susunan Huruf Arab
Susunan huruf di atas mengikuti arah penulisan bahasa Arab yang asli, iaitu dari kanan ke kiri:
- Mulai membaca dari baris pertama di sebelah kanan dengan huruf Alif (ا)
- Kemudian terus ke baris berikutnya, masih dari kanan ke kiri
- Baris terakhir (paling bawah) berakhir dengan huruf Ya (ي) di sebelah kiri
- Setiap kotak menunjukkan satu huruf Arab dengan nama sebutannya dalam bahasa Arab
Hover pada setiap kotak untuk melihat nama huruf dalam tulisan Rumi.
Panduan Harakat dan Diftong dalam Bahasa Arab
3 Jenis Baris Tanda Pendek (Harakat)
Harakat adalah tanda baca dalam tulisan Arab yang menunjukkan bunyi vokal pendek.
| Nama | Simbol | Bunyi | Contoh |
|---|---|---|---|
| Fathah | ـَ | "a" pendek (seperti "a" dalam kata "bapa") | بَ → ba |
| Kasrah | ـِ | "i" pendek (seperti "i" dalam kata "sini") | بِ → bi |
| Dammah | ـُ | "u" pendek (seperti "u" dalam kata "buku") | بُ → bu |
Contoh penggunaan dalam perkataan:
كَتَبَ (kataba) - dia telah menulis
كِتَاب (kitāb) - buku
رَسُول (rasūl) - utusan
3 Jenis Tanda Panjang (Mad)
Tanda panjang atau Mad adalah pemanjangan bunyi vokal dalam bacaan Arab.
| Nama | Simbol/Kombinasi | Bunyi | Contoh |
|---|---|---|---|
| Alif Mad | ـَا | "ā" panjang (seperti "aa" dalam "baa") | بَا → bā |
| Ya' Mad | ـِي | "ī" panjang (seperti "ii" dalam "mii") | بِي → bī |
| Waw Mad | ـُو | "ū" panjang (seperti "uu" dalam "buu") | بُو → bū |
Contoh penggunaan dalam perkataan:
قَالَ (qāla) - dia telah berkata
جَمِيل (jamīl) - cantik
رَحِيم (rahīm) - penyayang
Perhatian: Tanda panjang biasanya dibaca selama 2 harakat (kira-kira 2 saat) dalam bacaan tartil.
2 Jenis Diftong
Diftong dalam bahasa Arab adalah gabungan dua bunyi vokal dalam satu suku kata.
| Nama | Kombinasi | Bunyi | Contoh |
|---|---|---|---|
| Diftong "ai" | ـَي | "ai" (seperti dalam kata "sampai") | بَيْ → bai |
| Diftong "au" | ـَو | "au" (seperti dalam kata "pulau") | بَو → bau |
Contoh penggunaan dalam perkataan:
بَيْت (bait) - rumah
نَوْم (naum) - tidur
عَيْن ('ain) - mata
Perhatian: Diftong dibentuk dengan menggabungkan harakat fathah (ـَ) dengan huruf ya (ي) untuk bunyi "ai" atau dengan huruf waw (و) untuk bunyi "au".
Kesimpulan
Penguasaan harakat pendek, tanda panjang, dan diftong adalah asas penting dalam mempelajari sebutan dan bacaan bahasa Arab yang betul. Dengan memahami dan mengamalkan kaedah-kaedah ini, pembaca dapat meningkatkan kefasihan dan ketepatan dalam membaca teks Arab, terutamanya Al-Quran.
Latihan berterusan dan bimbingan guru yang berpengalaman sangat disyorkan untuk menguasai sebutan yang tepat.
1. Tanwin (ـًـٍـٌ)
Pengertian:
Tanwin adalah tanda baca (diakritik) dalam aksara Arab yang berbentuk dua garis atau dua buah harakat yang ditambahkan di akhir sebuah kata benda (isim). Secara harfiah, tanwin berarti "nunasi" atau memberikan bunyi /n/ di akhir kata.
Fungsi & Makna:
Tanwin menandakan bahwa suatu kata adalah isim nakirah (kata benda tidak tentu), setara dengan kata "a" atau "an" dalam bahasa Inggris (sebuah, seorang, seekor).
Jenis-Jenis Tanwin:
Ada tiga jenis tanwin utama, sesuai dengan harakatnya:
a. Tanwin Fathah (ـً)
- Bunyi: `-an`
- Penjelasan: Dua garis diagonal di atas huruf. Digunakan ketika kata berperan sebagai Isim Maf'ul (Objek) atau Khaal (Keterangan Tambahan).
- Contoh: كِتَابًا (`kitāban`)
Arti: sebuah buku.
b. Tanwin Kasrah (ـٍ)
- Bunyi: `-in`
- Penjelasan: Dua garis diagonal di bawah huruf. Digunakan ketika kata berperan sebagai Mudhaf Ilaih (Kata benda yang dimiliki).
- Contoh: بَيْتِ رَجُلٍ (`baiti rajulin`)
Arti: rumah seorang laki-laki.
c. Tanwin Dhammah (ـٌ)
- Bunyi: `-un`
- Penjelasan: Dua tanda kecil seperti waw di atas huruf. Digunakan ketika kata berperan sebagai Mubtada' (Subjek) atau Isim Kana.
- Contoh: بَيْتٌ كَبِيْرٌ (`baitun kabīrun`)
Arti: sebuah rumah yang besar.
Penting:
Tanwin hanya berada di akhir kata dan tidak akan pernah ditemukan di awal atau tengah kata. Dalam pengucapan (tajwid), bunyi /n/ pada tanwin memiliki hukum-hukum khusus seperti idzhar, idgham, ikhfa', dan iqlab ketika bertemu huruf tertentu.
2. Tasydid ( ّ )
Pengertian:
Tasydid (disebut juga Syaddah) adalah tanda baca dalam aksara Arab yang berbentuk seperti huruf "w" kecil atau "sin" (ۡ). Tasydid berarti "penguatan".
Fungsi & Makna:
Tasydid menandakan penegasan/penggandaan pada huruf yang dimaksud. Huruf yang bertasydid harus dibaca dengan ditekan atau seolah-olah diucapkan dua kali (dilekatkan).
Cara Kerja:
Tasydid pada dasarnya adalah penyederhanaan penulisan dari dua huruf yang sama yang berurutan. Huruf pertama berharakat sukun (mati) dan huruf kedua berharakat.
- Contoh:
- Tanpa Tasydid: `مَدَّة` seharusnya ditulis `مَدْدَة` (`mad-dah`).
- Dengan Tasydid: Penulisannya disingkat menjadi `مَدَّة`, tetapi cara bacanya tetap `mad-dah`.
- Huruf `dal` (د) pertama mati (diberi sukun), lalu langsung diikuti oleh `dal` (د) kedua yang berharakat. Tasydid menggabungkan keduanya.
Contoh Lain:
- `إِنَّا` (`in-nā`) = Sesungguhnya kami
Terdiri dari `إِنْ` + `نَا`. - `الْحَاقَّة` (`al-ḥāq-qah`) = Hari Kiamat
Huruf `qaf` (ق) dibaca dengan ditekan dan seolah diganda.
Penting dalam Tajwid:
Tasydid sangat krusial dalam membaca Al-Qur'an. Membaca tasydid dengan benar (dengan menahan atau "membuntuti" huruf) adalah suatu kewajiban. Jika tasydid tidak dibaca, dapat mengubah makna kata.
Ringkasan Perbandingan
| Aspek | Tanwin | Tasydid |
|---|---|---|
| Bentuk | Dua buah harakat (--, __, ˚˚) | Seperti huruf "w" kecil ( ّ ) |
| Fungsi | Menunjukkan kata benda tidak tentu | Menunjukkan penggandaan/penekanan huruf |
| Pengaruh Bunyi | Menambah bunyi /n/ di akhir kata | Mendorong bunyi huruf menjadi ganda/kuat |
| Posisi | Hanya di akhir kata | Bisa di awal, tengah, atau akhir kata |
| Contoh | `كِتَابٌ` (kitābun) | `مَدَّة` (maddah) |
No comments:
Post a Comment